Hiring and Retaining Scarce Analytics Talent

Promising data-minded individuals are easy to spot from a distance: curious detailed-oriented thinkers, energized by uncertainty, open to opposed opinions, and willing to work in a team iteratively…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Ruang Tamu

Dugh! “Dapet.”

Hara mematung di tempat, memeluk dengan erat sengkumpulan kertas yang berada di pelukannya.

“Nih, hp lo.” laki-laki itu memberikan handphone milik Hara.

“Gak lecet kok,” Lanjutnya membuat Hara tersadar dari lamunanya.

“KAMU SIAPA?”

laki-laki itu memundur beberapa langka,” Gue gak budek mbak, gausah teriak juga!”

“Mau maling ya?!” Tuduh Hara pada lelaki itu yang tampak sangat mencurigakan.

Ruang tamu tempat les-lesannya saat itu memang sangat sepi tak berorang, karena penjaga semua pergi dengan urusannya masing-masing, jadi Hara berani menyimpulkan bahwa lelaki yang berada di depannya adalah maling.

“Seandainya gue maling hp lo yang ada di tangan gue tadi juga gak bakal gue balikin, lagian lumayan juga hp lo, buat makan sehari.”

Hara menatap sinis laki-laki itu,” Hp gue gak semurah itu ya.”

Laki-laki itu mendelikkan bahunya, memasukkan kedua tangan miliknya kedalam saku,” Adminnya kemana?” tanya laki-laki itu.

“Gatau. Cari aja sendiri.”

Hara berbalik badan bermaksud untuk pergi dari sana, tidak ingin mengeluarkan banyak tenaga untuk menanggapi laki-laki yang datang tanpa permisi dan tidak tahu asal usul kedatangan orang itu.

“Gue tentor baru di sini mbak, tolong panggilin Alfia kesini.”

satu langkah lagi Hara mencapai tangga untuk naik keatas, namun perkataan laki-laki itu membuatnya terperanjat kaget,” KAMU TAMU YANG DI MAKSUD MAS ADAM YA?!”

“Maybe?” laki-laki itu berjalan mendekati Hara, mempersempit atmorfer kala itu, lalu mengangkat tinggi tangan kirinya dengan menunjuk arah belakang Hara.

“Gak jadi deh, orangnya udah dat-”

“Udah dateng aja Dan, kenapa gak ngirim chat kalo udah dateng?”
terdengar suara Alfia atau biasa Hara sebut adalah kak fia, menuruni tangga mendekati keduanya. Fia merangkul bahu Hara akrab.

“Suara lo kenceng banget sampe lantai dua, ada apa sih?” tanya Alfia.

Hara melirik Alfia sebentar, lalu tangannya terangkat menunjuk orang di depannya,” Ada maling kak.”

“Udah gue bilang gue bukan maling.” Balas laki-laki itu ketus karena merasa menjadi tersangka sekarang.

Alfia yang mendengarnya pun tertawa,” Bukan maling dia ra, dia tentor baru di sini. Ranka gak cerita emang?”

Hara menghelai nafasnya lelah,” Cerita, cuma gak ekspek orangnya kayak gini.”

“Maksud lo kayak gini gimana ya mbak?”

“Ya gitu deh, C K P T W “

“hah?”

Alfia yang melihat keduanya terus saja beradu mulut membuat kedua telinganya memanas,” Ribut mulu, kenalan dong. Bakal jadi partner kalian di sini.”

Mendengar itu Hara langsung mengulurkan tangannya sebagai tanda perkenalan mereka,” Hara,ngajar Ipa,bahasa inggris,” ucap gadis itu.

laki-laki itu membalas jabatan tangan dari Hara,” Adan, matematika.”

suasana menghening untuk beberapa detik.

“Kenapa kalian diem? jabatan tangannya di lepas atuh,” Alfia membuka suara sebagai pemecah suasana.

“yaudah deh kak, aku mau keatas dulu lanjut ngajar.”

“Iya.”

Add a comment

Related posts:

Buy Yelp Reviews

Yelp Review is a component of Yelp.com, the largest review stage on the web. The Yelp review is about how buyers rate the organization and offer their evaluation of items, administration or even…

This is why we should stop giving homework

At Human Restoration Project, one of the core systemic changes we suggest is the elimination of homework. Throughout this piece, I will outline several research studies and reports that demonstrate…

Love The Magical Moments Of Vacation

A vacation is a must for everyone. After two years of covid-19 hold up most people are ready to move out of their homes and meet and interact with people. I have experienced many magical moments and…